Pendakian Puncak Mangu

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> Sekelumit Cerita Pendakian Kami di Puncak Mangu Gunung Catur Bali.</div> <div style="text-align: justify;"> Sebelumnya sudah saya posting sekilas tentang gunung catur, kali ini saya akan menambahkan sedikit cerita perjalanan kami sampai di puncak Mangu Gn Catur, yang mungkin sedikit bisa bermanfaat bagi kalian yang hendak berwisata atau hiking kesini. Tampa perlu basa basi lagi lansung saja ke topik utama pokok cerita kita kali ini. Jam 08.00 Wita saya dan temen-temen berkumpul di kos salah satu temen yang dijadikan bascamp SIM-C (Sahabat Indonesia Mendaki), sambil menunggu jemputan datang, kami prepare barang bawaan masing-masing, tidak lama handphone berdering pesan watshAp masuk, temen yang bawa mobil tidak bisa datang jam 08.00 teng karena mobil masih dipake, kamipun bersabar menunggu, lihat jam tangan sudah menunjukkan pukul 09.00 masi belum juga datang, sabar saabar sampai jam 10.00 barulah terdengar suara klakson mobil mereka, kamipun bergegas angkut semua barang masukin kedalam mobil, dan langsung berangkat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kurang satu teman lagi yang mau ikut, karena tempat tinggalnya satu arah dengan rute menuju bedugul, kami akhirnya memutuskan untuk jalan sekalian jemput, dari sini kita lanjutkan lagi perjalanan menuju bedugul, sampai dibedugul terdapat patung polisi di pertigaan jalan, kami lalu mengambil arah kanan menuju pos masuk Gunung Catur, jam 12.24 kami sampai di tempat parkir sebelum jembatan, setelah prepare pendakian segala sesuatunya beres dan siap melangkahkan kaki, kami terlebih dahulu melakukan doa bersama sebelum bergerak melangkah. pendakian dimulai dari tempat parkir sebelum jembatan, jalan beberapa menit dari tempat parkir terdapat persimpangan, ambil yang kearah kiri dan najak lewat pelipir danau, jam 01.30am kami sampai di pos 1, jika kalian menggunakan sepeda motor alangkah baik untuk menghemat waktu pendakian dan sedikit mengurangi beban, kalian bisa parkir motor di pos 1, karena jalan setapak dari tempat parkir bawah sampai di pos 1 sering digunakan warga setempat lalu lalang menggunakan sepeda motor.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena jarak dari pos 1 ke pos 2 tidaak terlalu jauh, saya dan temen2 tidaak terlalu banyak istirahat di pos 1, beberapa menit perjalanan dari pos 1 kami menemukan perempatan jalan, lalu kami ambil arah lurus tanpa belok, pukul 01.47 kami tiba di pos 2, beristirahat sejenak memulihkan tenaga, dan setelah istirahat beberapa menit, perjalanan kami lanjutkan menuju pos 3, sepanjang track dari pos 2 menju pos 3 terdapat banyak sekali pohon tumbang, tak hanya itu, hutan yang tebal dan semak setinggi badan juga menjadi halangan karena hampir menutupi jalur, wajar saja karena jalur ini jarang dilalui pendaki, kebanyakan melintasi rute track lewat desa Pelaga - Petang, setelah  20menit lebih berjalan kami akhirnya sampai di pos 3, jam  02.30am lanjut lagi berjalan dari pos 3, sekiranya 13menit perjalanan track mulai nanjak, dan pos 4 sedah didepan mata, setibanya disini jarum jam menunjukkan pukul 02.47, namun kali ini kami tidak singgah untuk beristirahat, kami melanjutkan perjalan hingga akhirnya kami sampai di pos 5 jam 03.45am, istirahat sejenak sembari mmbuat  kopi dan mengisi bensin dikit hehee..</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jam 03.45am, kami rasa istirahat sudah cukup, kami melanjutkan lagi perjalanan, di pos 5 kami memang sedikit lama istirahat karena mengingat dari sini sampai puncak tidak ada bonus sedikitpun, track nanjak nan terjal siap menanti, berjalan beberapa menit dari dari pos 5  terdapat 2 cabang jalur track, saya dan temen-temen mengikuti jalur yang sedikit nanjak, dari sini real track mulai kami jajaki, tak ada ampun bahkan tak sedikitpun dapat bonus, penuh purjuangan untuk sampai di puncak, terlebih dekat-dekat kami akan sampai dipuncak terdapat medan sedikit sulit karena tertutupi oleh semak belukar yang memaksakan kami harus berjalan sedikit merangkak untuk melintasinya, namun setelah ini ucapan selamat datang dipuncak </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> </p>

Sekelumit Cerita Pendakian Kami di Puncak Mangu Gunung Catur Bali. Sebelumnya sudah saya posting sekilas tentang gunung catur, kali ini ...

Review Desa Talonang Baru Tongo II SP2

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <b>Apa yang Ada di Desa ini?.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari Indonesia bagian timur terdapat satu pemukiman Transmigrasi tepatnya di Desa Talonang Baru Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini terbilang lumayan jauh dari jangkauan kota, butuh waktu berjam-jam  berkendara untuk dapat sampai kota terdekat. Kota Taliwang yang menjadi ibukota kabupaten Sumbawa Barat membutuhkan kurang lebih 4 jam berkendara untuk sampai di desa tersebut, disamping jarak yang ditempuh sangat jauh, kondisi jalan yang sebagian masih belum ada pengaspalan juga  menjadi faktor lamanya perjalanan untuk bisa sampai tujuan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Desa Talonang Baru terletak di ujung batas daerah pemerintahan dengan Kabupaten Sumbawa, hutan lindung disebelah utara dan barat masih mendominasi kawasan permukiman, sedangkan dikawan bagian timur merupakan perbatasan dan selatannya terbentang luas hamparan pantai pasir putih laut selatan. Profesi masyarakatnya dominan sebagai petani, meski diantaranya ada beberapa yang berprofesi sebagai tenaga pengajar (Guru), Perawat juga Bidan dan Kaur-Kaur di pemerintahan Desa. meskipun demikian bisa dikatakan 99%  adalah petani, karena meskipun berprofesi diluar petani mereka juga tak mau kalah dan ikut juga bertai. Komoditi unggulan petani di desa ini adalah jagung, adapun pemasaranya dipasok ke Bali dan Lombok, tidak tanggung-tanggug desa ini merupakan salah satu desa di Kabubaten Sumbawa Barat yang paling tinggi diantara desa-desa lain sebagai  desa penghasil jagung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada banyak pottensi lain yang bisa dikembangkan pemerintah setempat di desa ini, seperti halnya laut, jika pemerintah setempat serius dalam pemberdayaan masyarakat didesa tersebut untuk mngelola hasil kekayaan laut, mungkin masyarakatnya akan terbagi profesinya sebagai nelayan mengingat kebutuhan pasar akan ikan dikawasan lumayan tinggi, ini dianggap penting sebagai catatan pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih, disamping itu kawasan pantainya yang exotic berpotensi bisa mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara, tentu ini akan terealisasi jika infrastruktur menuju desa ini memadai. Di sekitar bibir pantai juga terdapat banyak sekali penyu. tidak sedikit masyarakat dan anak-anak yang turun kepantai untuk mengambil telur penyu untuk dijual lagi ditempat. memang diarea pantai terdapat penakaran telur penyu untuk peretasan dan diambil oleh pihak sponsor sebagai bentuk perhatian pemerintah akan pentingnya konservasi penyu yang biotanya terancam punah, dari sini sangat menarik jika pemerintah setempat serius menjadikan desa Talonanag Baru sebagai taman wisata konservasi penyu, tentu ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan baik lokal mauun mancanegara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> </p>

Apa yang Ada di Desa ini?. Dari Indonesia bagian timur terdapat satu pemukiman Transmigrasi tepatnya di Desa Talonang Baru Kecamatan S...