Informasi Gunung Abang

Berbagi Cerita Gunung Abang.

Gn Abang yang memiliki ketinggian 2.152Mdpl merupakan Gunung tertinngi ke-3 di Bali setelah Gn. Agung, dan Gn. Batukaru. Gn Abang berada di kecamatan Kintamani - Bangli, letak Gn Abang sendiri tepat berhadapan dengan Gn Batur dan dibatasi oleh Danau terluas dibali yakni Danau Batur. 

Membahas Gn Abang, maka disini saya akan berbagi sedikit cerita perjalanan pendakian saya bersama teman2 kemari. Berbekal kemauan dan rasa penasaran dari cerita teman2 yang pernah ke Gn Abang, saya dan 7 temen terdiri dari 3 cewek dan 5 cowok termasuk sy sendiri berangkat dari Denpasar menuju Kec. Kintamani - Bangli. Dalam perjalanan karena persiapan logistik belum ada, mampirlah kami disalah satu minimarket untuk membeli persiapan logistik selama perjalanan, perlu dicatat logistik merupakan hal yang wajib kita persiapkan sebelum mendaki, setelah semuanya lengkap kita melanjutkan perjalanan, cuuuuusss tancap gaspolll dengan kecepatan rata2, eits ibu sopir saking semangatnya ga sabar ingin segera sampai kaki Gunung, sampai2 kebablasan lupa belok kanan di persimpangan jalan di tampak siring, lalu akhirnya mobil putar balik lagi lalu belok kiri dipersimpangan tersebut. 

Sudah sampai di Kintamani tepat di depan gapura Musium Geopark, kami belok kanan lansung menuju desa Suter, pos masuk kaki Gn Abang, sampai di pos kita lurus memasuki hutan menelusuri jalan yg berliku nan sempit hanya seukuran body mobil, sampailah kita pada satu pura yang diareanya terdapat PAUD, berdasarkan informasi satu teman, karena cuma dia satu2nya yang pernah kemari, Dia lalu menyarankan parkir disana, tampa banyak kata mobil lalu kami parkir disitu, sebetulnya mobil masih bisa naik sampai pintu rimba, tapi ga apalah itung2 pemanasan. keluarin barang2 yang harus dibawa dari mobil, memastikan semua perlengkapan tampa ada satupun yang tertinggal. dari sini kita memulai perjalanan, dan seperti biasa sebelum memulai perjalanan kita sama2 berdoa dulu memohon keselamatan dalam perjalanan.

Jam 01:15 WITA pendakian kita mulai, say hello kita dapatkan dari terjalnya track pada pintu rimba, berjalan beberapa menit dari pintu rimba kita sedikit dapat bonus track yang agak datar dan bisa jalan santai sambil menikmati sejuknya udara malam ditengah hutan, sepanjang perjalanan kita berada diatas salah satu desa dipinggir danau Batur, dari sini kita bisa melihat gemerlapnya lampu2 permukiman penduduk selayaknya bintang2 dilangit, dan setelah beberapa jam perjalanan kami sampai disatu tempat, areanya sedikit luas dan disitu terdapat satu pelinggihan kalo orang bali sebut, disini bagi yang umat Hindu bisa melakukan ritual sembahyangan dulu sambil break sejenak, selain alasan sedikit capek, dari sini kita bisa saksikan dengan jelas indahnya Danau Batur dimalam hari dengan dipinggirnya ada pemukiman desa yang memancarkan cahaya lampu2, dan bulan purnama yang begitu indah, karena memang pada saat itu sedang bulan purnama.

Setelah break beberapa menit kami lenjutkan lagi perjalanan, sambil interaksi dengan teman dan canda2 ringan biar ga gampang capek, sesekali kita bikin video untuk dokumentasi perjalanan., tanpa disadari perjalanan sudah bebrapa jam, perjalanan terhenti karena didepan kami ada satu rombongan yang beranggotakan sekitar 10 orang dan 2 diantaranya cewek, mereka melakukan ritual sembahyang, karena memang disana terdapat pelinggihan juga, kami tidak bisa melewati mereka, karena jalan tertutup oleh mereka dan sedang hikmat, akhirnya kami putuskan untuk break di area tersebut, salah satu dari kami memilih mendahulukan mereka duluan bergerak sampai di puncak, dan kami serentak setuju dan lalu kami mulai mengeluarkan beberapa logistik, kompor dan nesting juga dileluarkan dari ransel untuk masak air dan bikin kopi.

Setelah kiranya rombongan tadi berangkat duluan dan kami perkirakan sudah jauh, kami lalu putuskan untuk bergerak dan melanjutkan perjalanan, terlalu lama break dan diam juga tidak baik karena suhu disini sudah tidak bersahabat lagi, saya sendiri merasakan betapa dinginnya udara malam disini dan suara badai angin pun terdengar jelas. lanjut dari sinilah real track Gn Abang yang tidak bisa kita anggap enteng, tadinya anggapan saya tentang Gn Abang adalah tracknya biasa saja, disini terpatahkan dengan track nanjak nan terjal dan extream untuk pendaki newbie seperti saya, masih jauh dari puncak, kita bertemu dengan rombongan yang turun, kali ini bukan pendaki pada umumnya, namun rombongan Ibu2 dan Bapak yang sengaja naik kepuncak untuk prosesi sembahyangan, yang membuat saya dan teman2 heran mereka Ibu2 bahkan ada yang nenek2 juga dalam rombongan tersebut bisa sampai puncak, ini sungguh luar biasa dan parahnya lagi meraka bahkan banyakan yang cuman mengenakan pakaian adat tanpa balutan jaket tebal, secara kan suhunya extream, luar biasa.

Tak mau kalah dari rombongan para bapak2 dan ibu2 tadi, kami lansung tancap gas biar segea sampai dipuncak, dan akhirnya sampailah kita pada tujuan perjalanan yaitu puncak ketinggian Gn Abang 2.152Mdpl, menghiraukan rasa capek seraya bersyukur bisa selamat sampai puncak. lihat jam sudah menunjukkan pukul 04:58 WITA, diupuk timur sudah memancarkan bias senja menandakan sang mentari segera menyapa, saya pun menyegerakan sholat subuh, sambil yang lain persiapkan tempat beristirahat dan memasak sesuatu yang bisa dimakan karena berhubung perut kita sudah pada nagih hehee, saya dan yang lain mencari spot yang bagus untuk mengambil gambar sunrise. 

yupss dan ga lama akhirnya dapat, selain bisa melihat sunrise dengan jelas kita pun bisa memandang kemegahan rinjani diseberang sana, sungguh luar biasa, dari sini kita bisa melihat dengan luas alam semesta, dari kemegahan Gn Rinjani Lombok beralih sedikit terpampang kokoh Gn Agung didepan mata, dan membalikan badan kita juga bisa memandangi indahnya Gn Batur dan danaunya.

Banyak hal yang ga bisa bisa dituturkan dengan kata keindahan dipuncak, disini kami bertemu dengan beberapa teman pendaki dari beberapa komunitas, beberapa diantaranya juga teman yang kami kenal, dan masih bercerita membahas rombongan para ibu2 dan bapak2 tadi, ada yang menarik dan jadi bahan candaan, ada hal yang ga luput dari perhatian mereka yang diantaranya mengenakan sendal jepit yang pake hak tingi 5cm.. ya ampun itu mau mendaki apa mau shopping di mall. menjadi sebuah perjalanan yang penuh warna dan ceria bertemu dengan teman yang kita kenal dan bisa berbagi cerita bersama, tak terlepas juga bisa kenal dengan temen2 baru dari komunitas yang lain.

Itulah sedikit cerita yang bisa saya tuturkan tentang perjalanan dan berada di puncak Gn Abang, lebih jelasnya kalian bisa luangkan waktu untuk menjajaki track hiking kesini dan menikmati suasana di puncak. sekilas beberapa gambar yang dapat kami ambil dari puncak Gn Abang. dan pesan saya pribadi dan TC (Trashbag Community), harap bagi setiap pendaki untuk tidak  membuang sampah digunung, kesadaran kalian akan kelestarian alam adalah upaya konservasi untuk alam itu sendiri dan sebagai warisan yang utuh bagi anak cucu kita kelak. kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang maka kapan lagi...!

Kalian bisa dengan jelas mmandangi bekas letusan Gn Batur dan Danau Batur.

Menikmati Sunrise dari dari ketinggian 2.152mdpl yang merupakan titik puncak tertinggi Gn Batur.

Proses pengambilan gambar bersama dengan pesan baner dari TC (Trashbag Community) Regional Bali.